Sabtu, 20 Agustus 2011

Jujurlah kepada Pelanggan

JUJURLAH KEPADA PELANGGAN

Kita tentu pernah mendengarkan lirik lagu yang dinyanyikan oleh Grup Band RADJA dengan judul ” JUJUR ”. Sebait kata yang sangat menarik adalah : ”....jujurlah padaku, bila kau tak lagi cinta.....”. Demikian pula dalam berbisnis, kita HARUS JUJUR kepada pelanggan. Bila kita MENIPU atau MEMBOHONGI pelanggan, maka berarti bisnis yang kita bina lambat-laun akan HANCUR.
Ada pepatah Tionghoa yang mengatakan : ” Mati karena kelaparan adalah sesuatu yang KECIL, tetapi jika KEHILANGAN KEJUJURAN adalah sesuatu yang BESAR ”. Bahkan Aa Gym, seorang tokoh spiritual yang terkenal itu mengemukakan : ” Barang siapa yang masih alergi dan menganggap eneteng KEJUJURAN, maka dia sebetulnya sedang bersiap-siap menuai bala dan bencana ”.
Untuk itu dalam menerapkan Prinsip KEJUJURAN, kita perlu memperhatikan beberapa hal yaitu :
1. Bertindak KONSISTEN sesuai dengan PRINSIP-PRINSIP, NILAI-NILAI dan KEPERCAYAAN.
KEJUJURAN adalah sebuah KEBENARAN. Pebisnis diharapkan memiliki PRINSIP pemaaf, bertanggung-jawab, mengasihi dan adil. Jika ada pelanggan yang khilaf, maka coba untuk memaafkan mereka. Pebisnis juga diharapkan memiliki NILAI-NILAI kreatif, bijaksana, bersahabat dan melayani. Aa Gym mengemukakan :
”Dalam bisnis yang penting adalah membuat PELANGGAN BAHAGIA. Keuntungan adalah bonus dari Allah”.
Akhirnya, pebisnis juga diharapkan melakukan bisnisnya berdasarkan KEPERCAYAAN yang mencerminkan pemahaman diri kita tentang sesuatu yang dianggap penting dan bagaimana kita berpikir dalam berhubungan dengan dunia luar. Sekali lagi Aa Gym mengemukakan : ” Lakukanlah aktivitas bisnis dengan tetap mengingat Allah. Dengan banyak berzikir kepada Allah, niscaya transkasi bisnis apapun yang kita lakukan akan jauh lebih bermakna ”.
2. Berkata BENAR
Berkata benar dan bijaksana tidak bertentangan. Masih SEDIKIT diantara kita yang merasa bangga secara jujur mengakui kelemahan dirinya masing-masing. Banyak pebisnis bertanya di dalam hati, apakah kita harus JUJUR dan berkata benar ? Apakah tidak mungkin kita akan ditinggalkan oleh pelanggan jika menunjukkan kelemahan produk kita ?
Sebenarnya jika kita BERKATA BENAR berarti kita mempunyai tujuan yang benar yaitu berusaha memberikan informasi produk yang sesungguhnya kepada pelanggan. Biarkan pelanggan berpikir sejenak tentang informasi yang kita berikan dan lakukan follow-up 1-2 hari kemudian. Yakinlah, bahwa pelanggan akan lebih berpihak kepada pebisnis yang jujur dan berkata benar.
3. Berani Membela Kebenaran
Resiko bertindak jujur dan berkata benar mungkin dapat berdampak terhadap penjualan bisnis kita. Namun perlu diingat, sekali saja kita TIDAK JUJUR dan berkata TIDAK BENAR, maka pelanggan akan meninggalkan kita dan KREDIBILITAS kita akan jatuh. Jadi, kita harus berani tampil membela kebenaran. Jika kita bersalah dan pesanan dibatalkan oleh pelanggan, maka kita harus berani melakukan introspeksi mencari penyebabnya.
4. Menepati JANJI
Seringkali kita mudah mengucapkan JANJI kepada pelanggan. Tujuannya agar pelanggan segera membeli produk kita. Namun bila, pebisnis terlalu OBRAL JANJI, dan tidak bisa mememuhi janji, bukan mustahil pelanggan akan kecewa dan membatalkan transaksi. Oleh karena itu, sebelum mengucapkan janji, kita harus mengetahui secara rinci tentang sesuatu yang kita janjikan kepada pelanggan. Misal : apakah stok masih ada ? apakah ada perubahan harga ? jika stok tidak ada, tanyakan kepada kepala gudang, kapan kepastian stok tersedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar