Minggu, 11 November 2012
100 anak karyawan berprestasi
Punya anak yang berprestasidi sekolahnya?
Segera daftarkan untuk jadi salah satu dari penerima
BeasiswaGodrej Indonesia dan Pembelian Buku!
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, silahkan
hubungi HR Unit masing-masing atau Radita (wahyu.radita@megasari.com)
bagi anak Karyawan level non-manajerial senilai Rp. 1,500,000 – Rp. 2,000,000 dan Rp. 2,500,000 BukuGramediabagi anak Karyawan level manajerial senilai Rp. 500,000 – Rp. 750,000 dan Rp. 1,000,000
Rabu, 15 Agustus 2012
Rabu, 18 Juli 2012
HAKIKAT PUASA
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh....
Bismillahirrahmaanirrahiim....
Orang
yang berpuasa adalah orang yang mempuasakan seluruh anggota badannya
dari dosa, mempuasakan lisannya dari perkataan dusta, kotor dan keji,
mempuasakan lisannya dari perutnya dari makan dan minum dan mempuasakan
kemaluannya dari jima'. Jika bicara, dia berbicara dengan perkataan yang
tidak merusak puasanya, hingga jadilah perkataannya baik dan
amalannyashalih.
Inilah puasa yang disyari'atkan Allah, bukan hanya tidak makan dan minum semata serta tidak menunaikan syahwat. Puasa adalah puasanya anggota badan dari dosa, puasanya perut dari makan dan minum. Sebagaimana halnya makan dan minum merusak puasa, demikian pula perbuatan dosa merusak pahalanya, merusak buah puasa hingga menjadikan dia seperti orang yangtidakberpuasa.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menganjurkan seorang muslim yang puasa untuk berhias dengan akhlak yang mulia dan shalih, menjauhi perbuatan keji, hina dan kasar. Perkara-perkara yang jelek ini walaupun seorang muslim diperintahkan untuk menjauhinya setiap hari, namun larangannya lebih ditekankan lagi ketika sedang menunaikan puasa yang wajib.
Seorang muslim yang puasa wajib menjauhi amalan yang merusak puasanya ini, hingga bermanfaatlah puasanya dan tercapailah ketaqwaan yang Allah sebutkan
Inilah puasa yang disyari'atkan Allah, bukan hanya tidak makan dan minum semata serta tidak menunaikan syahwat. Puasa adalah puasanya anggota badan dari dosa, puasanya perut dari makan dan minum. Sebagaimana halnya makan dan minum merusak puasa, demikian pula perbuatan dosa merusak pahalanya, merusak buah puasa hingga menjadikan dia seperti orang yangtidakberpuasa.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menganjurkan seorang muslim yang puasa untuk berhias dengan akhlak yang mulia dan shalih, menjauhi perbuatan keji, hina dan kasar. Perkara-perkara yang jelek ini walaupun seorang muslim diperintahkan untuk menjauhinya setiap hari, namun larangannya lebih ditekankan lagi ketika sedang menunaikan puasa yang wajib.
Seorang muslim yang puasa wajib menjauhi amalan yang merusak puasanya ini, hingga bermanfaatlah puasanya dan tercapailah ketaqwaan yang Allah sebutkan
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" [Al-Baqarah : 183]
Karena puasa adalah pengantar kepada ketaqwaan, puasa menahan jiwa dari banyak melakukan perbuatan maksiat berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : “Sesungguhnya puasa itu perisai. Maka jika salah seorang dari kamu berpuasa, jangan berkata keji dan kasar. Kalau dia dicela atau hendak diperangi seseorang, hendaklah ia berkata, sesungguhnya aku sedang berpuasa” (HR Bukhari – Muslim)
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh...
Langganan:
Postingan (Atom)