Jumat, 26 Agustus 2011

Terima Kasih Telah Mempercayakan HIT, MITU dan STELLA dalam keluarga Bapak/Ibu sehari hari...
Saya Sekeluarga Mengucapkan "

SELAMAT HARI RAYA  IDUL FITRI 1432 H
Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir & Bathin

Salam Intra Man PALU

Ilham Ariel Hit



Sabtu, 20 Agustus 2011

Jujurlah kepada Pelanggan

JUJURLAH KEPADA PELANGGAN

Kita tentu pernah mendengarkan lirik lagu yang dinyanyikan oleh Grup Band RADJA dengan judul ” JUJUR ”. Sebait kata yang sangat menarik adalah : ”....jujurlah padaku, bila kau tak lagi cinta.....”. Demikian pula dalam berbisnis, kita HARUS JUJUR kepada pelanggan. Bila kita MENIPU atau MEMBOHONGI pelanggan, maka berarti bisnis yang kita bina lambat-laun akan HANCUR.
Ada pepatah Tionghoa yang mengatakan : ” Mati karena kelaparan adalah sesuatu yang KECIL, tetapi jika KEHILANGAN KEJUJURAN adalah sesuatu yang BESAR ”. Bahkan Aa Gym, seorang tokoh spiritual yang terkenal itu mengemukakan : ” Barang siapa yang masih alergi dan menganggap eneteng KEJUJURAN, maka dia sebetulnya sedang bersiap-siap menuai bala dan bencana ”.
Untuk itu dalam menerapkan Prinsip KEJUJURAN, kita perlu memperhatikan beberapa hal yaitu :
1. Bertindak KONSISTEN sesuai dengan PRINSIP-PRINSIP, NILAI-NILAI dan KEPERCAYAAN.
KEJUJURAN adalah sebuah KEBENARAN. Pebisnis diharapkan memiliki PRINSIP pemaaf, bertanggung-jawab, mengasihi dan adil. Jika ada pelanggan yang khilaf, maka coba untuk memaafkan mereka. Pebisnis juga diharapkan memiliki NILAI-NILAI kreatif, bijaksana, bersahabat dan melayani. Aa Gym mengemukakan :
”Dalam bisnis yang penting adalah membuat PELANGGAN BAHAGIA. Keuntungan adalah bonus dari Allah”.
Akhirnya, pebisnis juga diharapkan melakukan bisnisnya berdasarkan KEPERCAYAAN yang mencerminkan pemahaman diri kita tentang sesuatu yang dianggap penting dan bagaimana kita berpikir dalam berhubungan dengan dunia luar. Sekali lagi Aa Gym mengemukakan : ” Lakukanlah aktivitas bisnis dengan tetap mengingat Allah. Dengan banyak berzikir kepada Allah, niscaya transkasi bisnis apapun yang kita lakukan akan jauh lebih bermakna ”.
2. Berkata BENAR
Berkata benar dan bijaksana tidak bertentangan. Masih SEDIKIT diantara kita yang merasa bangga secara jujur mengakui kelemahan dirinya masing-masing. Banyak pebisnis bertanya di dalam hati, apakah kita harus JUJUR dan berkata benar ? Apakah tidak mungkin kita akan ditinggalkan oleh pelanggan jika menunjukkan kelemahan produk kita ?
Sebenarnya jika kita BERKATA BENAR berarti kita mempunyai tujuan yang benar yaitu berusaha memberikan informasi produk yang sesungguhnya kepada pelanggan. Biarkan pelanggan berpikir sejenak tentang informasi yang kita berikan dan lakukan follow-up 1-2 hari kemudian. Yakinlah, bahwa pelanggan akan lebih berpihak kepada pebisnis yang jujur dan berkata benar.
3. Berani Membela Kebenaran
Resiko bertindak jujur dan berkata benar mungkin dapat berdampak terhadap penjualan bisnis kita. Namun perlu diingat, sekali saja kita TIDAK JUJUR dan berkata TIDAK BENAR, maka pelanggan akan meninggalkan kita dan KREDIBILITAS kita akan jatuh. Jadi, kita harus berani tampil membela kebenaran. Jika kita bersalah dan pesanan dibatalkan oleh pelanggan, maka kita harus berani melakukan introspeksi mencari penyebabnya.
4. Menepati JANJI
Seringkali kita mudah mengucapkan JANJI kepada pelanggan. Tujuannya agar pelanggan segera membeli produk kita. Namun bila, pebisnis terlalu OBRAL JANJI, dan tidak bisa mememuhi janji, bukan mustahil pelanggan akan kecewa dan membatalkan transaksi. Oleh karena itu, sebelum mengucapkan janji, kita harus mengetahui secara rinci tentang sesuatu yang kita janjikan kepada pelanggan. Misal : apakah stok masih ada ? apakah ada perubahan harga ? jika stok tidak ada, tanyakan kepada kepala gudang, kapan kepastian stok tersedia.

Bonus Puasa Ramadhan

"Watak manusia memang mencintai materi," (QS Ali Imran: 14). "Walaupun kesenangan materi adalah palsu dan menipu," (QS Ali Imran: 185, al-Hadid: 20). "Dan, jika dia tenggelam dalam kemateriannya maka posisinya bisa lebih rendah dari binatang," (QS al A'raf 179)
.
Memang manusia harus seimbang antara materi dan rohani. Namun orang yang bisa melepaskan diri dari kekuasaan materi akan naik ke derajat malaikat. Saat orang berpuasa berusaha untuk meninggalkan kemateriannya dan menuju alam malakut. Sehingga Allah menyanjungnya dalam hadis Qudsi yang artinya:  "Setiap amalan anak cucu Adam adalah baginya kecuali puasa. Puasa adalah milik-Ku dan Aku akan langsung membalasnya. Puasa adalah perisai, jika salah seorang berpuasa jangan berkata kotor dan jangan bertengkar. Bila dihina seorang atau diajak duel, hendaknya menjawab: aku sedang puasa ..." (HR Bukhari, Muslim, an-Nasa'i, dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah).
Itulah bonus bagi orang yang puasa Ramadhan. Agar manusia yang materialis ini bisa tawazun (seimbang), Allah memberi motivasi dengan berbagai cara. Sebagai makhluk ekonom, ia tertarik dengan segala bentuk transaksi yang menguntungkan. Untuk itu Al Quran banyak menggunakan istilah ekonomi, seperti istilah transaksi (as-Shaf: 10), rugi dan timbangan (ar-Rahman: 9) dan lainnya.
Supaya umat Islam di bulan Ramadan mencapai puncak dalam ibadah maka Allah menyediakan beragam bonus. Rasulullah SAW bersabda, "Umatku diberi lima keistimewaan pada bulan Ramadan yang tidak diberikan kepada umat sebelum mereka:  Bau mulutnya orang-orang puasa lebih wangi di sisi Allah dibandingkan bau minyak kasturi. Setiap hari malaikat memintakan ampunan bagi mereka saat berpuasa sampai berbuka."
Allah menghiasi surga untuk mereka kemudian berfirman: "Hamba-hamba Ku yang saleh tengah melepaskan beban dan kesulitan maka berhiaslah, setan-setan dibelenggu sehingga tidak bisa menggoda dan orang-orang puasa diampuni dosa-dosa mereka pada malam terakhir bulan Ramadan." (HR Ahmad, Al-Bazzar, Al-Baihaqi).
Selain itu pada malam pertama Ramadan setan dibelenggu, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan penyeru dari langi memanggil, "Wahai pencari kebaikan, songsonglah dan wahai pencari kejahatan berhentilah! Dan Allah membebaskan banyak manusia dari neraka setiap malam Ramadan."
Orang yang berpuasa diberi keistimewaan dengan dua kebahagiaan, yakni kebahagiaan saat berbuka dan saat bertemu dengan Allah di surga. Di surga ada pintu yang disiapkan untuk orang puasa, yaitu pintu Ar-Rayyan. Bila para shoimin di dunia telah masuk, semua pintu ditutup dan tidak ada yang masuk lagi selain mereka.
Lebih dari itu, di bulan suci ini, Allah menyediakan satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Barang siapa yang tidak mendapat kebaikan malam itu sungguh dia termasuk orang celaka. Demikian besar bonus yang disediakan Allah pada setiap Ramadan.
Tidak cukupkah bagi kita untuk bermujahadah dalam beribadah demi menyongsong keutamaannya? Boleh jadi di antara kita, ada yang tidak bertemu kembali dengan bonus-bonus Ramadan.